***TUGAS***
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
“ V-MODEL “
“ V-MODEL “
DisusunOleh
:
1. Moh.Febri Mulyantoro
2. Nopika Yanti nababan
3.Sigit Junianto
4.Wahyudiilahi
Semester
:IV
Dosen
:AsepJalaludin, ST., MM.
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK
CIKARANG
BEKASI
2017
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis haturkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas rahmat-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas persentasi
yang berjudul V-MODEL.
Dalam tugas ini Penulis menjelaskan tentang Metode Pengembangan Perangkat Lunak. Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas persentasi ini masih banyak kekurangannya,
Hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki Penulis maupun sumber referensi
yang digunakan. Tak lupa Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada seluruh anggota kelompok
yang lainnya yang telah membantu dalam penulisa serta penyelesaian tugasini.
Akhir
kata, semoga tugas persentasi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca
sebagaimana
yang diharapkan.
Cikarang, 13 Juli 2017
PENULIS
DAFTAR
ISI
1.
Halaman depan
2.
Kata pengantar
3.
Daftar isi
4.
Konten
4.1.
Pengertian V-Model
4.2.
Arsitektur V-Model
4.3.
Sub model pada V-Model
4.4.
Tahap-tahap V-Model dan tahap pengujiannya
4.5.
Keuntungan V-Model
4.6.
Kerugian V-Model
5.
Kesimpulan dan penutup
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Penutup
4
1.1
Pengertian V-Model
Model
ini merupakan perluasan dari model waterfall.
Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan
yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model
waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam V-Model proses dilakukan bercabang.
Dalam V-Model ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software
dengan tahap pengujiannya.
1.2
Arsitektur V Model
1.
Lifecycle Process Model
Lifecycle
process model menjawab pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan.
Termasuk dalam tahap ini adalah menetapkan
activity apa yang harus dilakukan,
hasil apa
yang diperoleh dari activity tersebut, dan apa saja yang ada di dalam hasil
tersebut.
2.
Allocation of Methods
Allocation
of methods menjawab pertanyaan bagaimana cara melakukannya.
Termasuk dalam tahap ini adalah penentuan
method apa yang akan digunakan
untuk melakukan
activity yang sudah ditetapkan pada tahap lifecycle process
model.
3.
Functional Tools Requirements
Functional
tool requirements menjawab pertanyaan tool apa yang bisa digunakan
untuk melakukannya.
Termasuk dalam tahap ini adalah penentuan functional
characteristic
apa yang harus dimiliki oleh tool yang akan digunakan untuk
melakukan
activity pada tahap lifecycle process model.
1.3
Sub model pada V Model
1.
Project Management (PM)
Sub model ini merencanakan,
me-monitor, dan mengontrol proyek. Selain itu
sub model ini
juga mengirimkan informasi pada sub model yang lain.
2.
System Development (SD)
Sub model ini
men-develop software yang ingin dibuat.
3.
Quality Assurance (QA)
Sub model ini menspesifikasikan standar kualitas
yang di inginkan dan
memberitahukannya pada sub model
yang lain. Sub model ini juga menspesifikasikan
contoh
test case dan kriteria untuk memastikan bahwa software yang dihasilkan dan
proses
untuk menghasilkannya berdasarkan dan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
4.
Configuration Management (CM)
Sub model ini melakukan administrasi
software yang dihasilkan.
Tabel
sub model dan tugas tanggung jawab bagiannya:
1.4
Tahap-tahap V-model beserta tahap pengujiannya
1.
Requirement Analysis & Acceptance Testing
Tahap
Requirement Analysis sama seperti yang terdapat dalam model waterfall.
Keluaran dari tahap ini adalah dokumentasi kebutuhan pengguna.Acceptance
Testing
merupakan tahap yang akan mengkajiapakah dokumentasi yang dihasilkan
tersebut dapat diterima oleh
para pengguna atau tidak.
2.
System Design & System Testing
Dalam tahap ini analisis sistem mulai merancang sistem dengan mengacu pada
dokumentasi kebutuhan pengguna
yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya.
Keluaran dari tahap ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem
secaraumum,
struktur data, dan yang lain. Selainvitu tahap ini juga menghasilkan
contoh tampilan
window dan juga dokumentasi teknik yang lain seperti Entity
Diagram
dan Data Dictionary.
3.
Architecture Design & Integration Testing
Sering
juga disebut High Level Design. Dasar dari pemilihan arsitektur yang akan
digunakan berdasar kepada beberapa hal seperti:
pemakaian kembali tiap modul,
ketergantungan tabel dalam
basis data, hubungan antar interface, detail teknologi
yang
dipakai.
4.
Module Design & Unit Testing
Sering
juga disebut sebagai Low
Level Design.Perancangan dipecah menjadi
modul-modul
yang lebih kecil.Setiap modul tersebut diberipenjelasan yang cukup
untuk memudahkan
programmer melakukan coding. Tahap ini menghasilkan
spesifikasi
program seperti: fungsi dan logika tiap modul, pesan kesalahan, proses
input-output
untuk tiap modul, dan lain-lain.
5.
Coding
Dalam tahap ini dilakukan pemrograman terhadap setiap modul
yang sudah
dibentuk.
Berikut gambar tahap-tahap pengembangan perangkat lunak menggunakan
V-Model :
1.5
Keuntungan V Model
1.
Bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan konsep V-Model menggunakan
bahasa
formal. Contoh :dengan menggunakan objek model ataupun frame-frame.
Meminimalisasikan kesalahan pada hasil akhir karena ada
test pada setiap prosesnya.
2.
Penyesuaian yang cepat pada projek yang baru.
3.
Memudahkan dalam pembuatan dokumen projek.
4.
Biaya yang murah dalam perawatan dan modifikasinya.
5. V
Model sangat fleksibel. V-Model mendukung project tailoring dan penambahan
dan pengurangan
method dan tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk
melakukan
tailoring pada V-Model agar sesuai dengan suatu proyek tertentudan
sangat mudah untuk menambahkan
method dan tool baru atau menghilangkan
method
dan tool yang dianggap sudah obsolete.
6.
Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. User dari V-Model
berpartisipasi dalam
change control board yang memproses semua change request
terhadap
V-Model.
1.6
Kerugian V Model
1.
Aktifitas V-Model hanya difokuskan pada projectnya saja, bukan pada keseluruhan
organisasi.
V-Model adalah proses model yang hanya dikerjakan sekaliselama
project
saja, bukan keseluruhan organisasi.
2. Prosesnyahanya secara sementara.
Ketika project selesai, jalannya proses model
dihentikan.
Tidak berlangsung untuk keseluruhan organisasi.
3.
Metode yang ditawarkan terbatas. Sehingga kita tidak memiliki cara pandang dari
metode
yang lain. Kita tidak memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan jika
ada
tools lain yang lebih baik.
4.
Toolnya tidak selengkap yang dibicarakan. SDE (Software Development
Environment).
Tidak ada tools untuk hardware di V-Model. Tool yang dimaksud
adalah
software yang mendukung pengembangan atau pemeliharaan / modifikasi
dari
system IT.
5.
V-Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali
dalam suatu proyek.
6.
V-Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activity dalam V-Model yang
digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa
yang
termasuk dalam
activity tersebut dan apa yang tidak.
2.1
Kesimpulan
V-Model
adalah representasi grafis dari pengembangan siklus hidup sistem.Ini
merangkum langkah-langkah utama
yang harus diambil dalam hubungannya dengan
kiriman
yang sesuai dalam kerangka validasi sistem komputerisasi. V-Model
mengasumsikan bahwa pengembangan sistem atau sistem pemeliharaan dan modifikasi
adalah fokus komisi.
Biasanya, pelanggan merupakan unit organisasi yang komisi
pengembangan sistem
lain unit organisasi baik di luaratau di dalam perusahaan otoritas
atau Ketika mempertimbangkan pelanggan dan kontraktor,
ini tidak berarti bahwa peran
dalam
Model V- akan digandakan (peran pelanggan dan ontractorrolesc).Komunikasi
tambahan dan tugas koordinasi harus ditentukan
yang dapat menyebabkan pengaturan dari
keputusan lebih lanjut dan kelompok kemudian.
V-Model
merupakan urutan langkah-langkah dalam pengembangan kehidupan
siklus proyek.
Ini menggambarkan kegiatan yang akan dilakukandan hasil yang harus
dihasilkan selama pengembangan produk.V-Model
memberikan panduan untuk
perencanaan dan realisasi proyek.
Tujuannya dimaksudkan untuk dicapai oleh pelaksanaan
proyek:
untuk meminimalkan RisikoProyek,Peningkatan dan Jaminan Mutu, Pengurangan
Biaya
Total lebih dari Proyek Seluruh danSiklus Hidup Sistem, dan Peningkatan
Komunikasi antara semua
Stakeholder. V model adalah metode pengembangan perangkat
lunak
yang mengijinkan pada setiap prosesnya untuk dilakukan testing dan validasi. Jadi
proses
baru menggunakan hasil dari proses lama sebagai acuannya. Ini memungkinkan
meminimalisasikan kesalahan pada prosesnya.
V-model
merangkum satu set dari kegiatan serupa disimpan kekomponen prosedur
sedemikian rupa ditentukan.
Beberapa komponen prosedur menemukan dengan semua
aplikasi proyek dan karenaitu sebagai
V-model inti yang ditunjuk. Selain milik PM:
Proyek manajemen
QA: Jaminan Mutu Mk: Manajemen Konfigurasi Pa: Masalah dan
manajemen perubahan Produk dan kegiatan V-model
mendefinisikan satu set dokumen,
yang
disebut produk. Ini terdiri dari topik individu. Produk, yang memiliki koneksi
content wisekuat,
terlalu diatur lagi kelompok produk yang sama.
Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai
proses pengembangan
sistem
(System Development). Pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk
menghasilkan sistem informas iberbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan
(problem)
organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.
Metodologi pengembangan Sistem dipromosikan sebagai sarana untuk meningkatkan
pengelolaan dan pengendalian
proses pengembangan perangkat lunak, penataan dan
menyederhanakan
proses, dan standarisasi proses pengembangan dan produk dengan
menentukan kegiatan
yang harus dilakukan dan teknik yang digunakan.
2.2
Penutup
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam tugas persentasi ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, dengan
keterbatasan pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya
dengan judul tugas prsentasi ini.Penulis berharap
para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran
yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan tugas presetasi ini dan penulisan
tugas persentasi
di kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga tugas sistem informasi menejemen ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar